Kamis, 23 April 2015

Jelajah Lombok, HOT Tetapi Tidak Pedas (Day-1 --> Pantai Kuta dan Tanjung An)


Masih penasaran ya sama tripku hari pertama di Lombok ini?hehehehe :P
Baru sadar lo kalo tulisanku di hari pertama dan masih di desa Sade aja udh satu postingan sendiri (karena baru pertama nulis sih). Jadi nantinya ceritaku selama di Lombok akan aku bagi menjadi beberapa postingan.
Yuk ceketot lanjutannya.....

Masih di hari yang sama tanggal 17 April 2015 setelah kami berkunjung ke desa wisata Sade, kami pun bergegas melanjutkan perjalanan karena waktu yang terbatas. Mengingat hari itu hari jumat, kami pun pukul 12.00 WITA bergegas meninggalkan desa Sade menuju arah pantai Kuta Lombok. Sembari ke arah pantai kami dicarikan Masjid untuk sholat Jum'at oleh Pak Sahnan (driver kami). Kebetulan beliau juga seorang muslim. Kalau kata pak Sahnan sih hampir 90% penduduknya beragama islam. Bila dilihat secara budaya dan lingkungannya Lombok memang hampir mirip seperti Bali, yang mayoritas penduduknya beragama Hindu.  Yang bikin nilai tambah kenapa aku suka travelling di Lombok ya karena sebagian besar penduduk Lombok menganut agama islam. Jadi untuk cari makan maupun beribadah tidak merasa kesulitan. Seperti halnya kali ini kita akan melaksanakan sholat Jum'at. Tak sampai 10 menit perjalanan dari desa Sade kami menemukan Masjid besar. Kalau gak salah nama Masjidnya Baitul Rahim yang berada di Jalan Kuta Lombok.

O ya, bagi yang belum menyimak kunjunganku sebelumnya di desa Sade, bisa dilihat disini http://sijiteloe.blogspot.com/2015/04/jelajah-lombok-hot-tetapi-tidak-pedas.html

Setelah kami selesai sholat Jumat, kami melanjutkan perjalanan menuju pantai Kuta Lombok. Saking hebringnya diri kami, kami pun lupa untuk makan siang. Sebenernya udah ada sih itinerary untuk kuliner makanan khas Lombok yang kepengen banget kami coba. Namun sayang, kata Pak Sahnan kalau kuliner-kuliner tersebut di lokasi kami berada itu tidak ada yang recomended (katanya). Tak apalah, masih ada nanti malam dan esok hari dan esok lusa dan kapan-kapan lagi kalau kesini.hahahahahaha

Setelah perjalanan kurang lebih 10 menit kami ditawarkan makan di warung tegal oleh pak Sahnan. Ohmeeennn... di Surabaya hampir tiap hari aku makan di warung tegal, masak jauh-jauh ke Lombok makannya di warung tegal (pikirku,hahahaha). Namun karena memang jalanan menuju pantai Kuta Lombok menyusuri pepohonan rindang dan jarang adanya warung disana, maka tak apalah kami makan di warung pilihan pak Sahnan tersebut. Pilih makan sepuasnya, kami berempat pun hanya habis 49rb rupiah saja. Lumayan lah, kalau rasanya dimana-mana warung tegal ya sama enaknya. hehehehe

Teriknya matahari tak menyurutkan semangat kami (eh yang bener? :P) untuk menuju pantai Kuta Lombok. Sekitar pukul 13.30 WITA kami tiba di Pantai Kuta Lombok. Kesan pertama yang saya rasakan disana adalah HOT (katanya tak menyurutkan semangat?). Panasnya memang luar biasa saat itu ketika turun dari mobil. Namun setelah mendekati bibir pantai, ajiiiiiiiib mata dan seluruh jadi adem. hahahaha keren euy...


Pantai Kuta disini secara lingkungan memang beda sama pantai Kuta yang ada di Bali. Kalau di Bali, di sekitar pantai banyak sekali berjejer hotel-hotel hingga Mall mewah. Kalau pantai Kuta di Lombok, asli masih perawan. Masih jarang hotel apalagi mall disana. Namun bukan berarti tak ada hotel, di sekitar ada beberapa pilihan penginapan.





Tak lama kami berada di pantai Kuta, hanya mengambil beberapa foto lalu cauwww. Karena kami memang bukan bule-bule berkulit putih yang haus akan sinar matahari, kami pun melanjutkan perjalanan. Eh, bukan melanjutkan perjalanan, pindah tempat lebih tepatnya.

Keindahan alam bukan hanya dimiliki oleh pantai Kuta saja, di sekitar pantai Kuta atau sekitar 2 km disebelah timur pantai Kuta terdapat tanjung yang tak kalah indahnya. Setibanya disana kami terpana akan keindahannya, pasirnya yang putih, air lautnya yang biru jernih disertai garis pantai yang memanjang membuat kami terdiam sejenak duduk di gubuk yang berada di pinggir pantai menikmati keindahan Yang Maha Esa.


Setelah puas memandang dari pinggir pantai, kami pun menikmati pesonanya dengan bermain-main dibibir pantai sambil berfoto. Tempat ini masih sepi sekali, jarang ada wisatawan yang mampir kesini. Padahal rugi deh kalau ke pantai Kuta Lombok kagak mampir kesini. Pada saat kami berfoto ada seorang bapak-bapak menawarkan kami ke suatu tempat yang bernama Batu Payung. Pikiranku langsung tertuju pada iklan rokok yang biasanya tayang menjelang aku tidur. Setelah liat iklannya aku cari di mbah google, seingatku namanya Batu Payung. Yappp.. rupanya benar, bapak itu bilang disana merupakan tempat shooting iklan rokok dunhill. Tak disangka, tak diyana, tak diduga (eaaa, mulai alay), ternyata tempat itu ada di Lombok dan berada tepat di depanku. Bukan tepat sih, tapi berada di depanku, jauuuh. Oleh bapak itu kami ditawarkan menyeberangi samudera hindia untuk melihat keindahan Batu Payung. Namun salah satu teman aku yang bernama Hamdan, mengurungkan niat. Selain karena ngeri akan ombaknya laut selatan, biaya untuk bisa nyebrang kesana juga tak murah, 450 ribu meeeennn. Akhirnya ya next time aja deh, semoga kita bisa bertemu Batu Payung dilain kesempatan.




Setelah puas berpanas-panas ria, kami pun memutuskan untuk meyudahi kunjungan kami di tanjung An. Walaupun di itinerary, waktu kami masih sekitar sejam. Namun dari pada ada itinerary yang terlewatkan, mending lanjut aja.hehehe

Pada saat kami akan menuju mobil ada turis balita yang berumur sekitar 3 tahunan. Lucu sekali. Bergegaslah kami untuk mengajaknya berfoto tanpa sepengetahuan orang tuanya. Dia pintar sekali diajak bergaya. Bukan kita yang mengajari dia, justru dia yang mengajari kita sembari mengucap, "ciiiiiiissssss" dengan senyumnya yang lebar. Namun sialnya giliran aku mau foto dengannya, dia berkata "My Mommy is calling me". Tak hanya sekali, ia mengucapkannya berkali-kali. Karena memang dari kejauhan ibunya terlihat memanggil seorang yang sedang kami ajak foto tersebut. Yeaah... memang belum rejekiku lagi, hehehehe




Kami pun melanjutkan perjalanan dimana tujuan kami selanjutnya adalah Taman Narmada. Kira-kira perjalanan memakan waktu kurang lebih 1 jam. Kami rencakan untuk tidur diperjalanan nanti. Namun sayang, cerita pak Sahnan membuat kami mengurungkan niat untuk tidur.hahahaha

Perjalanan dari tanjung An ke taman Narmada tentulah akan melewati pantai Kuta lagi, disitulah pak Sahnan mulai bercerita mengenai legenda Putri Nyale. Legenda ini sangatlah terkenal seantero warga Lombok katanya. Singkat certita, diceritakan bahwa Putri Nyale yang dulunya bernama Putri Narmada merupakan putri seorang Raja di Lombok bernama Raja Tonjang Beru yang sangat dihormati dan disegani oleh warganya. Namun ada keanehan pada diri sang Putri Narmada, bahwa setiap pangeran yang datang melamarnya selalu diterimanya. Sehingga suatu hari menimbulkan rencana peperangan antar pangeran, siapa yang menang dialah yang berhak mempersunting sang Putri Narmada.Karena ayah sang putri mendengar kabar tersebut dan telah didengar juga oleh sang Putri, lalu sang Putri bertapa sehari semalam dan telah menerima wangsit tanpa sepengetahuan siapa pun termasuk ayah dan ibunya. Suatu hari sang Putri mengumpulkan seluruh warga dan Pangeran yang melamarnya untuk mengumumkan keputusannya. Setelah warga dan para pangeran berkumpul sang putri berdiri di ujung tebing yang membelakangi lautan lepas dan berkata bahwa ia mendapat wangsit bahwa dirinya ditakdirkan untuk semua manusia, bahwa ia ditakdirkan menjadi Nyale yang dapat dinikmati seluruh manusia pada tanggal dan bulan saat munculnya Nyale di permukaan laut. Sang Putri tidak dapat menerima seorang pangeran untuk menjadi suaminya. Hingga akhirnya ia menceburkan diri ke lautan. Dan pada saat itu jasad sang Putri tidak dapat ditemukan, namun di sekitar laut tersebut banyak sekali Nyale (semacam cacing laut) yang bermunculan dengan warna indahnya. Konon seluruh warga yang hadir percaya bahwa Nyale (cacing) tersebut merupakan jelmaan dari sang Putri. Dari situlah dikenal dengan legenda Putri Nyale. Bahkan hingga kini masyarakat masih mengagungkan legenda tersebut. Ini terbukti bahwa setiap tanggal 20, bulan 10 penanggalan sasak atau sekitar bulan februari penanggalan masehi, diperingati pesta rakyat Bau Nyale. Pesta rakyat Bau Nyale sendiri merupakan sebuah upacara tradisional yang sangat sakral bagi masyarakat suku Sasak khususnya di Kabupaten lombok tengah. Kalau kepengen liat acara tersebut, datanglah pada bulan februari dan cari informasi kapan tepatnya acara tersebut berlangsung.

Setelah cerita panjang lebar, tak terasa kami pun sampai di taman Narmada. Mau tau ceritaku di taman Narmada? Cooming soon yee.... : P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar